Untuk menenangkan para turis, dalam rilisnya, manajemen Ferrier menyampaikan bahwa operasional flyer akan tetap berjalan seperti biasa. "Manajemen akan melakukan koordinasi dengan rekan bisnis dan operator tur untuk memastikan tidak ada gangguan apa pun bagi turis selama proses receivership ini," tulis rilis tersebut.
Ferrier juga menambahkan proses pencarian investor baru untuk Singapore Flyer akan segera dilakukan. Mereka optimistis dapat menemukan penanam saham baru yang tertarik untuk mengembangkan flyer yang terletak di kawasan Marina Bay ini.
Dibuka lima tahun lalu, Singapore Flyer mencatatkan rekor sebagai flyer tertinggi di dunia, menumbangkan London Eye. Dengan tinggi yang cukup menjulang, Anda dapat duduk melihat pemandangan negeri Merlion. Selain Singapura, flyer ini juga mampu mencakup pemandangan dari Johor, Batam, hingga Pulau Bintan. Tercatat ada sebanyak 28 kapsul untuk menampung turis yang tertarik menjelajah.
Berita kebangkrutan ini ironisnya tidak terlalu mengejutkan penduduk Singapura. Dengan harga tiket yang relatif mahal (33 dollar Singapura atau setara dengan Rp 264.000), atraksi ini dinilai hanya untuk menggaet para turis asing. Penduduk lokal tidak terlalu berminat menghabiskan dollarnya, bahkan sejumlah turis asing menilai harga tiket kemahalan.
No comments:
Post a Comment