Perkebunan kelapa sawit.
Rencana kedatangan Dewan Etik GPFG diungkapkan Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Elfian Effendi, Rabu (14/9/2011) di Jakarta. Menurut Elfian, kabar tersebut diperoleh melalui surat elektronik yang dikirim salah seorang pejabat senior Dewan Etik GPFG.
"Langkah Dewan Etik tersebut merupakan reaksi yang tepat untuk menyelaraskan portofolio investasi saham GPFG dan Letter of Intent (LoI) Indonesia-Norwegia dalam rangka penurunan emisi melalui skema penurunan emisi dengan pengurangan deforestasi dan degradasi hutan (REDD)," tutur Elfian, Rabu (14/9/2011) di Jakarta.
Pada awal Maret 2011, Greenomics merilis laporan yang memperlihatkan investasi saham GPFG pada lima grup bisnis kelapa sawit raksasa yang beroperasi di Indonesia, yang puluhan konsesi sawitnya dinilai bermasalah secara legal. Salah satu referensi yang digunakan dalam laporan Greenomics tersebut adalah laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang menyebutkan bahwa operasi konsesi-konsesi sawit tersebut telah menyebabkan kerugian negara dan kerusakan lingkungan sehingga kegiatan operasionalnya harus dihentikan.
Menurut Elfian, Dewan Etik GPFG telah menginformasikan bahwa mereka akan mempelajari temuan-temuan yang telah diungkap oleh laporan audit BPK tersebut. "Greenomics telah menyatakan kesediaan kepada mereka untuk mendukung sepenuhnya upaya Dewan Etik GPFG," katanya.
Greenomics juga telah menyiapkan berbagai data dan informasi penting terkait dengan investasi saham GPFG pada grup-grup bisnis yang beroperasi di Indonesia -- yang menurut data Kementerian Kehutanan -- masih bermasalah perizinannya, termasuk telah menimbulkan kerugian negara.
Berdasarkan komunikasi Greenomics dengan pihak Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta, Dewan Etik GPFG lebih memfokuskan pada isu kerugian lingkungan.
"Fokus Dewan Etik GPFG sangat relevan dengan hasil audit BPK, yang telah mengungkapkan kerugian-kerugian lingkungan yang dilakukan oleh operasi industri sawit dan kertas, yang ternyata terdapat beberapa grup bisnis dari industri tersebut yang sahamnya ikut dimiliki oleh GPFG," papar Elfian.
No comments:
Post a Comment