Courtesy of Resomation Ltd
Resomasi bisa mengabukan jenazah secepat kremasi dengan krematorium. "Bagi masyarakat umum, apa yang akan mereka lihat tidaklah berbeda dengan proses standard kremasi," kata Sandy Sullivan, pendiri dan manager Resomation Ltd seperti dikutip Discovery, Selasa (6/9/2011).
Resomasi tidak menggunakan api, tetapi memakai air dan senyawa basakuat potassium hidroksida. Dalam proses resomasi, jenazah diletakkan dalam kapsul serupa krematorium dan kemudian diisi air dan senyawa potassium hidroksida.
Selanjutnya, air dipanaskan. Setelah 2-3 jam, bagian jenazah yang tersisa hanya tulang yang kemudian diabukan dan diberikan kepada keluarga orang yang meninggal. Air yang telah digunakan masuk ke pengolahan limbah dan selanjutnya bisa digunakan kembali.
Kelebihan resomasi tidak hanya meminimalisir emisi dan asap akibat pembakaran jenazah. Resomasi juga memastikan senyawa merkuri yang mungkin diberikan saat jenazah menjalani perawatan gigi kala hidup bisa dibuang dengan aman.
"Proses ini tetap mempertahankan kremasi. Bedanya, ini adalah proses yang tak menghasilkan emisi seperti yang ada pada kremasi konvensional," kata Steven Schaal, presiden Matthews Cremation of Orlando, Florida. Salah satu pemakaman di Florida telah dilengkapi alat ini.
Saat ini, penggunaan potassium hidroksida sebagai senyawa basa penghidrolisis telah disetujui penggunaannya di Florida, Minnesota, Oregon, Kansas, Colorado dan beberapa negara bagian lain di Amerika Serikat. Inggris dan beberapa negara bersiap mengadopso metode ini.
"Kalau Anda berdiri di depan proses kremasi, dengan panas dan api, ini tampak seperti kekerasan. Anda bisa beralih ke yang lain dan tahu bahwa resomasi berlangsung tenang. Ini dilakukan dengan bahan stainless steel dan steril," kata Sullivan. Sullivan mengatakan, resomasi adalah cara terbaik untuk menjadi abu.
No comments:
Post a Comment