Bakteri Vibrio penyebab kolera dilihat dengan Scanning electron micrograph (SEM).
Kolera menjadi hantu mematikan bagi Afrika. Dana PBB untuk Anak-anak (Unicef) merilis catatannya sebagaimana warta Xinhua pada Selasa (11/10/2011). Sampai dengan saat ini, terhitung sejak awal 2011, tercatat 85.000 kasus kolera di kawasan barat dan tengah Afrika.
Rata-rata kasus mematikan (CFR) wabah kolera di Afrika meningkat dari 2,3 persen menjadi 4,7 persen. Sementara, jumlah kematian sudah mencapai angka 2.466 orang.
Rata-rata kasus mematikan CFR wabah kolera di Afrika meningkat dari 2,3 persen menjadi 4,7 persen. Sementara, jumlah kematian sudah mencapai angka 2.466 orang.
Sementara itu, ada tiga daerah di Afrika yang dianggap paling rentan terhadap penyebaran kolera yakni di kawasan lembah Danau Chad, lembah Kongo Barat, dan Danau Tanganyika. Lalu, tiga negara yang tercatat tertinggi angka keterjangkitannya adalah Chad, Kamerun, dan Republik Demokratik Kongo.
"Anak-anak paling berisiko terhadap ancaman kolera lantaran cepatnya dehidrasi dan ancaman malnutrisi," kata Juru Bicara Unicef Marixie Mercado sembari menambahkan perlu kerja lebih keras untuk menuntaskan problem wabah ini.
"Anak-anak paling berisiko terhadap ancaman kolera lantaran cepatnya dehidrasi dan ancaman malnutrisi," kata Juru Bicara Unicef Marixie Mercado sembari menambahkan perlu kerja lebih keras untuk menuntaskan problem wabah ini.
No comments:
Post a Comment