Friday, October 14, 2011

Kehidupan Zaman Es Masih Berlangsung di China


 
DAILY MAIL Bagian luar sebuah gua di China yang di dalamnya ditemukan tumbuh-tumbuhan khusus karena dapat melakukan fotositesis nyaris di kondisi tanpa cahaya seperti tumbuh-tumbuhan pada zaman es. 
 
 
Zaman es diperkirakan masih terjadi di goa-goa terdalam di "Negari Tirai Bambu" China. Tersembunyi di dalam goa, fragmen dari zaman es Bumi masih selamat. Walaupun tidak ada mammoth yang masih selamat, tetapi sebuah tumbuhan kecil yang merepresentasikan 30.000 tahun lalu diperkirakan masih ada.
Peneliti dari Chinese Academy of Science dan Natural History Museum Inggris menyatakan telah mengidentifikasi tujuh spesies jelatang dari Provinsi Guaxi dan Yunnan. Jelatang atau dalam bahasa Inggris disebut poison ivy adalah jenis tumbuhan berbulu halus yang bisa menyebabkan gatal di kulit.
Seharusnya di kedua provinsi tersebut terdapat tumbuhan tropis. Namun, tujuh spesies yang ditemukan tidak mirip dengan tumbuhan tropis. Jelatang tersebut ditemukan di tempat-tempat gelap, di mana jarang ada sinar matahari.
Fakta yang ada, kemungkinan jelatang untuk bisa hidup di kegelapan hanya 0,02 persen. Hal ini sangat tidak mungkin terjadi di zaman sekarang ini ehingga kemungkinan zaman es masih berlangsung di goa tersebut.
Lingkungan yang memungkinkan jelatang macam ini bisa hidup adalah pada zaman es. Goa dan jelatang ini merupakan sisa-sisa dari kehidupan zaman es yang masih ada di planet ini. Selain itu, ada kemungkinan lainnya yang memungkinkan hal ini terjadi, yaitu evolusi pada jelatang. Akan tetapi, umur dari goa tersebut hanya satu juta tahun yang berarti bahwa evolusi pada jelatang terjadi sangatlah cepat.
Peneliti mengatakan bahwa ini adalah contoh evolusi yang sangat cepat, mereka akan meneliti hal ini secepatnya.(National Geographic Indonesia)

No comments:

Post a Comment